Membuat garis memang mudah. Hanya tinggal menggoreskan penamu secara lurus di secarik kertas. Namun, makna dari garis lebih dari itu.
Sejujurnya, aku suka garis. Karena dari goresan-goresan itulah, muncul gambar-gambar yang indah. Tapi entah kenapa, aku suka sekali menghubungkan teori garis dengan teori kehidupan. Banyak yang dapat kita pelajari dari coretan lurus bernama garis.
Dulu, aku pernah bilang. Ada yang bernama parallel lines, yaitu dua garis berhadapan namun sampai kapanpun tidak akan pernah bertemu. Ada pula yang bernama intersection lines, yaitu dua garis yang berjalan menuju satu sama lain dan akhirnya bertemu di satu titik.
Kisah cinta manusia juga seperti itu.
Parallel lines, mereka yang tidak akan pernah bertemu.
dan intersection lines, mereka yang bertemu, hanya berpotong pada satu titik dan kemudian melanjutkan perjalanannya.
Dari kedua itu, manakah yang akan kamu pilih?
Tidak pernah bertemu,
atau bertemu, namun pada akhirnya harus berpisah?